KONSEP SUBNETTING
DASAR TEORI
Nomor IP terdiri dari 32 bit
yang didalamnya terdapat bit untuk NETWORK ID (NetID) dan HOST ID (HostID). Secara
garis besar berikut inilah pembagian kelas IP secara default.
Netmask
Ketikakitaberhubungandengankomputerlainpadasuatujaringan, selain IP
yang dibutuhkan adalah netmask. Misalkitapada IP 10.252.102.12 ingin berkirim data
pada 10.252.102.135
bagaimana komputer kita memutuskan apakah ia berad pada satujaringan atau lain
jaringan? Maka yang dilakukan adalahmengece kdulunetmaskkomputerkitakarenakombinasi
IP dannetmaskmenentukan range jaringankita.
Jikanetmaskkita 255.255.255.0 maka range terdiridariatassemua IP yang
memiliki 3 byte pertama yang sama. Misaljika IP saya 10.252.102.12
dannetmasksaya 255.255.255.0 maka range jaringansayaadalah10.252.102.0-10.252.102.255
sehinggakitabisasecaralangsungberkomunukasipadamesin yang diantaraitu, jadi10.252.102.135 beradapadajaringan yang
samayaitu10.252.102 (lihat yang
angka-angkatercetaktebalmenunjukkandalamsatujaringankarenasemuasama).
Dalamsuatuorganisasikomersialbiasanyaterdiridaribeberapabagian,
misalnyabagianpersonalia/HRD, Marketing, Produksi, Keuangan, IT
dsb.Setiapbagian di perusahaantentunyamempunyaikepentingan yang
berbeda-beda.Denganbeberapaalasanmakasetiapbagianbisadibuatkanjaringanlokalsendiri
– sendiridanantarbagianbisa pula digabungkanjaringannyadenganbagian yang lain.
Adabeberapaalasan
yang menyebabkansatuorganisasimembutuhkanlebihdarisatujaringanlokal (LAN) agardapatmencakupseluruhorganisasi :
q
Teknologi yang berbeda. Dalam suatu organisasi dimungkinkan menggunakan
bermacam teknologi dalam jaringannya. Semisalteknologiethernetakanmempunyai
LAN yang berbedadenganteknologi FDDI.
q
Sebuahjaringanmungkindibagimenjadijaringan yang lebihkecilkarenamasalahperformanasi.
Sebuah LAN dengan 254 host akanmemilikiperformansi yang
kurangbaikdibandingkandengan LAN yang hanyamempunyai 62 host. Semakinbanyak
host yang terhubungdalamsatu media akanmenurunkanperformasidarijaringan.
Pemecahan yang paling sedherhanaadalahmemecahmenjadi 2 LAN.
q
Departementertentumembutuhkankeamanankhusussehinggasolusinyamemecahmenjadijaringansendiri.
Pembagian jaringan besar kedalam jaringan yang kecil-kecilinilah yang
disebutsebagaisubnetting.
Pemecehan menggunakan konsep subnetting.Membagi jaringan besar tunggal kedalamsunet-subnet
(sub-sub jaringan).Setiap subnet ditentukan
dengan menggunakan subnet mask bersama-sama dengan no IP.
Pada
subnetmask dalam biner, seluruh bit yang berhubungan dengan netID diset 1,
sedangkan bit yang berhubungan dengan hostID diset 0.
Dalam
subnetting, proses yang dilakukan ialah memakai sebagian bit hostID untuk
membentuk subnetID. Dengan demikian jumlah bit yang digunakan untuk HostID
menjadi lebih sedikit. Semakin panjang subnetID, jumlah subnet yang dibentuk
semkain banyak, namun jumlah host dalam tiap subnet menjadi semakin sedikit.
Cara
Pembentukan Subnet
Misal
jika jaringan kita adalah 192.168.0.0 dalm kelas B (kelas B memberikan range
192.168.0.0 – 192.168.255.255). Ingat kelas B berarti 16 bit pertama menjadi
NetID yang dalam satu jaringan tidak berubah (dalam hal ini adalah 192.168) dan
bit selanjutya sebagai Host ID (yang merupakan nomor komputer yang terhubung ke
dan setiap komputer mempunyai no unik mulai dari 0.0 – 255.255). Jadi
netmasknya/subnetmasknya adalah 255.255.0.0
Kita dapat membagi alokasi
jaringan diatas menjadi jaringan yang kebih kecil dengan cara mengubha subnet
yang ada.
Ada dua pendekatan dalam melakukan pembentukan
subnet yaitu :
1.
Berdasarkan jumlah jaringan yang akan dibentuk
2.
Berdasarkan jumlah host yang dibentuk dalam jaringan.
Cara perhitungan subnet berdasarkan jumlah jaringan yang dibutuhkan.
1.
Menentukan jumlah jaringan yang dibutuhkan dan merubahnya menjadi
biner.
Misalkan kita ingin membuat
255 jaringan kecil dari nomor jaringan yang sudah ditentukan. 255 à 11111111
2.
Menghitung jumlah bit dari nomor 1. Dan jumlah bit inilah yang disebut
sebagai subnetID
Dari
255 à 11111111 àjumlahbitnyaadalah 8
3.
Jumlah bit hostIDbaruadalahHosiID lama dikurangijumlah bit nomor 2.
MisaldaricontohdiatashostIDbaru:
16 bit – 8 bit = 8 bit.
4.
Isi subnetID dengan 1 dan jumlahkan dengan NetIDLama.
Jadi
NetID baru kita adalah NetIDlama + SubNetID :
à 11111111.11111111.11111111.00000000 (24
bit bernilai 1 biasa ditulis /24)
Berkat perhitungan di atas
maka kita mempunyai 256 jaringan baru yaitu :
192.168.0.xxx, 192.168.1.xxx,
192.168.2.xxx, 192.168.3.xxx hingga 192.168.255.xxx dengan netmash
255.255.255.0.
xxx à menunjukkan hostID antara 0-255
Biasa ditulis dengan
192.168.0/24 à 192.168.0 menunjukkan NetID dan 24
menunjukkan subnetmask (jumlah bit yang bernilai 1 di subnetmask).
Dengan teknik ini kita bisa
mengalokasikan IP address kelas B menjadi sekian banyak jaringan yang berukuran
sama.
Cara perhitungan subnet berdasarkan jumlah host adalah sebagai berikut :
1.
Ubah IP dan netmask menjadi biner
IP : 192.168.1.0 à
11000000.10101000.00000000.00000000
Netmask : 255.255.255.0 à
11111111.11111111.11111111.00000000
Panjang hostID kita adalah yang netmasknya
semua 0 à 16 bit.
2.
Memilih jumlah host terbanyak dalam suatu jaringan dan rubah menjadi biner.
Misal
dalam jaringan kita membutuhkan host 25 maka menjadi 11001.
3.
Hitung jumlah bit yang dibutuhkan angka biner pada nomor 1. Dan angka
inilah nanti sebagai jumlah host dalam jaringan kita.
Jumlah
host 25 menjadi biner 11001 dan jumlah
bitnya adalah 5.
4.
Rubah netmask jaringan kita dengan cara menyisakan angka 0 sebanyak jumlah
perhitungan nomor 3.
Jadi
netmasknya baru adalah 11111111.11111111.11111111.11100000
Identik
dengan 255.255.255.224 jika didesimalkan.
Jadi netmask jaringan berubah
dan yang awalnya hanya satu jaringan dengan range IP dari 1 -254 menjadi 8
jaringan, dengan setiap jaringan ada 30 host/komputer
Alokasi
|
Range IP
|
1
|
192.168.1.0 – 192.168.1.31
|
2
|
192.168.1.32 – 192.168.1.63
|
3
|
192.168.1.64 – 192.168.1.95
|
4
|
192.168.1.96 – 192.168.1.127
|
5
|
192.168.1.128 – 192.168.1.159
|
6
|
192.168.1.160 – 192.168.1.191
|
7
|
192.168.1.192 – 192.168.1.223
|
8
|
192.168.1.224 – 192.168.1.255
|
Nomor IP awal dan akhir
setiap subnet tidak bisa dipakai. Awal dipakai ID Jaringan (NetID) dan akhir
sebagai broadcast.
Misal jaringan A 192.168.1.0
sebagai NetID dan 192.168.1.31 sebagai broadcast dan range IP yang bisa dipakai
192.168.1.1-192.168.1.30.
0 komentar:
Posting Komentar