Selasa, 15 Juli 2014

Subneting

KONSEP SUBNETTING


DASAR TEORI
Nomor IP terdiri dari 32 bit yang didalamnya terdapat bit untuk NETWORK ID (NetID) dan HOST ID (HostID). Secara garis besar berikut inilah pembagian kelas IP secara default.

Netmask
Ketikakitaberhubungandengankomputerlainpadasuatujaringan, selain IP yang dibutuhkan adalah netmask. Misalkitapada IP 10.252.102.12 ingin berkirim data pada 10.252.102.135 bagaimana komputer kita memutuskan apakah ia berad pada satujaringan atau lain jaringan? Maka yang dilakukan adalahmengece kdulunetmaskkomputerkitakarenakombinasi IP dannetmaskmenentukan range jaringankita.
Jikanetmaskkita 255.255.255.0 maka range terdiridariatassemua IP yang memiliki 3 byte pertama yang sama. Misaljika IP saya 10.252.102.12 dannetmasksaya 255.255.255.0 maka range jaringansayaadalah10.252.102.0-10.252.102.255 sehinggakitabisasecaralangsungberkomunukasipadamesin yang diantaraitu, jadi10.252.102.135 beradapadajaringan yang samayaitu10.252.102  (lihat yang angka-angkatercetaktebalmenunjukkandalamsatujaringankarenasemuasama).
Dalamsuatuorganisasikomersialbiasanyaterdiridaribeberapabagian, misalnyabagianpersonalia/HRD, Marketing, Produksi, Keuangan, IT dsb.Setiapbagian di perusahaantentunyamempunyaikepentingan yang berbeda-beda.Denganbeberapaalasanmakasetiapbagianbisadibuatkanjaringanlokalsendiri – sendiridanantarbagianbisa pula digabungkanjaringannyadenganbagian yang lain.
Adabeberapaalasan yang menyebabkansatuorganisasimembutuhkanlebihdarisatujaringanlokal (LAN)  agardapatmencakupseluruhorganisasi  :
q        Teknologi yang berbeda. Dalam suatu organisasi dimungkinkan menggunakan bermacam teknologi dalam jaringannya. Semisalteknologiethernetakanmempunyai LAN yang berbedadenganteknologi FDDI.
q        Sebuahjaringanmungkindibagimenjadijaringan yang lebihkecilkarenamasalahperformanasi. Sebuah LAN dengan 254 host akanmemilikiperformansi yang kurangbaikdibandingkandengan LAN yang hanyamempunyai 62 host. Semakinbanyak host yang terhubungdalamsatu media akanmenurunkanperformasidarijaringan. Pemecahan yang paling sedherhanaadalahmemecahmenjadi 2 LAN.
q        Departementertentumembutuhkankeamanankhusussehinggasolusinyamemecahmenjadijaringansendiri.
Pembagian jaringan besar kedalam jaringan yang kecil-kecilinilah yang disebutsebagaisubnetting. 
Pemecehan menggunakan konsep subnetting.Membagi jaringan besar tunggal kedalamsunet-subnet (sub-sub jaringan).Setiap subnet ditentukan dengan menggunakan subnet mask bersama-sama dengan no IP.
Pada subnetmask dalam biner, seluruh bit yang berhubungan dengan netID diset 1, sedangkan bit yang berhubungan dengan hostID diset 0.
Dalam subnetting, proses yang dilakukan ialah memakai sebagian bit hostID untuk membentuk subnetID. Dengan demikian jumlah bit yang digunakan untuk HostID menjadi lebih sedikit. Semakin panjang subnetID, jumlah subnet yang dibentuk semkain banyak, namun jumlah host dalam tiap subnet menjadi semakin sedikit.
Cara Pembentukan Subnet
Misal jika jaringan kita adalah 192.168.0.0 dalm kelas B (kelas B memberikan range 192.168.0.0 – 192.168.255.255). Ingat kelas B berarti 16 bit pertama menjadi NetID yang dalam satu jaringan tidak berubah (dalam hal ini adalah 192.168) dan bit selanjutya sebagai Host ID (yang merupakan nomor komputer yang terhubung ke dan setiap komputer mempunyai no unik mulai dari 0.0 – 255.255). Jadi netmasknya/subnetmasknya adalah 255.255.0.0
Kita dapat membagi alokasi jaringan diatas menjadi jaringan yang kebih kecil dengan cara mengubha subnet yang ada.
Ada dua pendekatan dalam melakukan pembentukan subnet yaitu :
1.    Berdasarkan jumlah jaringan yang akan dibentuk
2.    Berdasarkan jumlah host yang dibentuk dalam jaringan.
Cara perhitungan subnet berdasarkan jumlah jaringan yang dibutuhkan.
1.      Menentukan jumlah jaringan yang dibutuhkan dan merubahnya menjadi biner. 
Misalkan kita ingin membuat 255 jaringan kecil dari nomor jaringan yang sudah ditentukan. 255 à 11111111
2.      Menghitung jumlah bit dari nomor 1. Dan jumlah bit inilah yang disebut sebagai subnetID
Dari 255 à 11111111  àjumlahbitnyaadalah 8
3.      Jumlah bit hostIDbaruadalahHosiID lama dikurangijumlah bit nomor 2.
MisaldaricontohdiatashostIDbaru: 16 bit – 8 bit = 8 bit.
4.      Isi subnetID dengan 1 dan jumlahkan dengan NetIDLama.
Jadi NetID baru kita adalah NetIDlama + SubNetID :
à 11111111.11111111.11111111.00000000 (24 bit bernilai 1 biasa ditulis /24)
Berkat perhitungan di atas maka kita mempunyai 256 jaringan baru yaitu :
192.168.0.xxx, 192.168.1.xxx, 192.168.2.xxx, 192.168.3.xxx hingga 192.168.255.xxx dengan netmash 255.255.255.0.
xxx à menunjukkan hostID antara 0-255
Biasa ditulis dengan 192.168.0/24 à 192.168.0 menunjukkan NetID dan 24 menunjukkan subnetmask (jumlah bit yang bernilai 1 di subnetmask).
Dengan teknik ini kita bisa mengalokasikan IP address kelas B menjadi sekian banyak jaringan yang berukuran sama.

Cara perhitungan subnet berdasarkan jumlah host adalah sebagai berikut :
1.      Ubah IP dan netmask menjadi biner
IP              : 192.168.1.0               à  11000000.10101000.00000000.00000000
Netmask    : 255.255.255.0           à  11111111.11111111.11111111.00000000
Panjang hostID kita adalah yang netmasknya semua 0 à 16 bit.
2.      Memilih jumlah host terbanyak dalam suatu jaringan dan rubah menjadi biner.
Misal dalam jaringan kita membutuhkan host 25 maka menjadi 11001.
3.      Hitung jumlah bit yang dibutuhkan angka biner pada nomor 1. Dan angka inilah nanti sebagai jumlah host dalam jaringan kita.
Jumlah host 25 menjadi biner 11001 dan jumlah bitnya adalah 5.
4.      Rubah netmask jaringan kita dengan cara menyisakan angka 0 sebanyak jumlah perhitungan nomor 3.
Jadi netmasknya baru adalah 11111111.11111111.11111111.11100000
Identik dengan 255.255.255.224 jika didesimalkan.
Jadi netmask jaringan berubah dan yang awalnya hanya satu jaringan dengan range IP dari 1 -254 menjadi 8 jaringan, dengan setiap jaringan ada 30 host/komputer
Alokasi
Range IP
1
192.168.1.0 – 192.168.1.31
2
192.168.1.32 – 192.168.1.63
3
192.168.1.64 – 192.168.1.95
4
192.168.1.96 – 192.168.1.127
5
192.168.1.128 – 192.168.1.159
6
192.168.1.160 – 192.168.1.191
7
192.168.1.192 – 192.168.1.223
8
192.168.1.224 – 192.168.1.255
Nomor IP awal dan akhir setiap subnet tidak bisa dipakai. Awal dipakai ID Jaringan (NetID) dan akhir sebagai broadcast.
Misal jaringan A 192.168.1.0 sebagai NetID dan 192.168.1.31 sebagai broadcast dan range IP yang bisa dipakai 192.168.1.1-192.168.1.30.

0 komentar:

Posting Komentar

My Blog List

Diberdayakan oleh Blogger.